/Mati Pagi/
Wahai pengembara sukma
Pada pukul satu pagi
Kudapati sepasang angsa
Menari anggun di atas danau kelabu
Pasang purnama
Bagai bola dada wanita
Membuta mata ketiga
Kening yang tak licin lagi
Beringin mulai basah
Aku berteduh di bawahnya
Hatiku menggigil
Nyeri lihai menapak di atas duri*
/Ssstt! Ada mata-mata!/
Mata, mata-mata
Ada mata di kakimu
Ada mata di rambutmu
Ada mata di lututmu
Ada mata di ujung kukumu
Ada mata di pusarku
Ada mata di kepalaku
Ada mata di jemariku
Ada mata di hidungku
Ada mata di tangga
Ada mata di jendela
Ada mata di atap
Ada mata di lantai
Mata, mata-mata*
/Asin/
Kamu cantik
Bisik tuan pada abdinya
Di ruang sunyi tanpa saksi
Elegi memantik api
Kamu ini bodoh
Kata tuan pada cintanya
Didih nadi menahan luka
Bercumbu pilu atas harapnya
Telanjang tak lagi puas
Sukma tak tergenapi
Kasar diracik waktu asam
Langit murung hitam
Merpati dua ikut muram
Kamu ini cantik
Tak serumit trigonometri
Sesederhana semak Lantana
Violet anggun, sedikit gatal; banyak rupa
.
.
.
Kata tuan pada pacarmu
Pada waktu yang pahit di atas ranjang
Ikan-ikan murung merindu langit
Besi-besi terbang bolak-balik***
– maplehijau
Suka puisi-puisi di sini? Add OA Line kami! lebih update.

Komentar
Posting Komentar