Bagaimana Sikap Penulis Yang Miskin Pembaca?



Gue menulsi ini dengan banyak tujuan. Pertama, sebagai pelipur lara. Gue termasuk penulis yang miskin pembaca. Bukan berarti tulisa gue jelek, cuma gue menulis di niche tertentu yang emang sasaran pembacanya dikit. Ceruk pembaca sosial-budaya itu nggak banyak. Kalau dalam bentuk hard-news itu lain soal. 

Kalo lo kebetulan sama kayak gue. Tolong, tentuin tujuan lo menulis apa. Kalo emang mau tenar, lo mesti mencari ceruk pembaca yang lebih luas. Sasaran pembaca potensial untuk artikel populer macam romans, tips-trik, politik dan berita sensasional tentu lebih diminati ketimbang tulisan-tulisan absurd yang kebanyakan gue tulis di blog ini. 

Hanya saja, gue cuma punya satu nasihat buat lo. Dari awal menulis itu pekerjaan yang sepi, terjal, panjang dan curam. Sepi dalam arti penulis pemula yang belum punya pembaca potensial pasti akan sangat kesulitan untuk bersaing dengan "modal minim". Beberapa penulis amatir yang debutnya langsung sukses tentu pengecualian.

Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Ide yang sekarang belum laku, mungkin di masa depan bisa laris. Who knows?

Tetaplah menulis dan berkarya walau tulisanmu tidak ada yang baca.

Komentar